Rakhine, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Sekitar 40 anak perempuan menjadi korban perdagangan manusia di Hashurata.
Korban perdagangan manusia itu diyakini berasal dari Buthidaung dam Rathidaung ditemukan pada Kamis (26/3) lalu.
Para gadis-gadis dijanjikan akan menikah dengan laki-laki yang baik, demikian Burmatimes yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Mereka yang rencananya akan dibawa ke Malaysia beberapa hari mendatang menggunakan perahu. Namun menurut sumber-sumber setempat mereka akan dijual ke industri seks di Thailand.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Dalam perjalannanya, para penyelundup perdagangan telah dibantu dan dilindungi Petugas Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGP). Para penyelundup umumnya memperdagangkan perempuan di Thailand dan akan membebaskan mereka jika keluarganya membayar tebusan dengan harga mahal.
Perempuan adalah tujuan utama bagi perdagangan manusia untuk eksploitasi seksual.
Sebelumnya, pada Januari Puluhan anak-anak dari 98 Muslim Rohingya yang ditangkap pada Ahad (11/1) menjadi korban perdagangan manusia.
Polisi mencegat lima kendaraan, termasuk tiga truk pickup, di sebuah pos pemeriksaan di distrik Hua Sai di provinsi Nakhon Si Thammarat, sekitar 700 km (435 mil) dari Bangkok pada Ahad dan menemukan puluhan pria, wanita dan anak-anak dengan wajah kelelahan.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Kelompok yang terdiri dari, 42 anak laki-laki dan perempuan di bawah usia 14 tahun. Sementara seorang perempuan dinyatakan tewas dalam penangakapan tersebut.
Thailand berada di peringkat salah satu pusat terburuk di dunia perdagangan manusia. Dan diturunkan statusnya terendah “Tier 3″ pada Juni lalu dalam Laporan Perdagangan Manusia tahunan Departemen Luar Negeri AS.(T/P004/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam