UiTM Malaysia Adakan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Islam Daarul Muwahiddin

Tanah Datar (Sumbar), 14 Dzulqa’dah 1437/17 Agustus 2016 (MINA) – Sebanyak 22 orang dari Universitas Teknologi Malaysia (UiTM) terdiri dari mahasiswa, dosen dan Global Peace Malaysia (GPM) akan mengadakan pengabdian masyarakat di Perguruan Islam Daarul Muwahiddin (PIDM), Koto Tuo Panyalaian, Tanah Datar, Sumatera Barat selama 9 hari.

Pengabdian Masyarakat ini akan mengambil sebuah tema “Kembara Jiwa” atau mengabdi untuk masyarakat, melakukan berbagai bentuk pengabdian seperti, meneliti serta memanfaatkan suatu jenis tumbuhan yaitu bambu.

Selain itu, akan diadakan pula pelatihan dasar kepemimpinan, motivasi belajar untuk para santri serta meneliti jenis makanan seperti rebung, tunas muda yang tumbuh dari akar bambu. Selain itu ada berbagai macam makanan olahan lain seperti, lumpia dari labu, mie labu, dan spageti labu.

Baca Juga:  Sudah 164 Calon Santri Ponpes Al-Fatah, Pendaftaran Masih Dibuka

Mahasiswa UiTM juga akan melakukan survei seperti mengecek penyaringan air dan menyediakan perpustakaan kecil. Dari pesantren juga menyediakan pelatihan bekam, ruqiyah dan memanah.

Ketua rombongan sekaligus dosen, Aida Azmi mengatakan sangat terkesan dengan PIDM sejak misi pertama yang sebelumnya juga melakukan berbagai macam kegiatan.

“Banyak hal yang kami dapatkan dari PIDM, mulai dari ilmu agama dan pengalaman lainnya yang luar biasa. Dengan keikhlasan hati ini, sambutan yang luar biasa dan kami seperti keluarga besar perguruan sendiri. Tempatnya pun sangat mendukung untuk UiTM mengaplikasikan teknologi makanannya. Kota yang dijuluki dengan Serambi Mekkah ini membuat kami ingin terus balik kesini, katanya kalau sudah minum air di perguruan sini, pasti nanti ingin balik lagi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM Hingga 2026

Kepala Sekolah PIDM, Ilham mengatakan kunjungan tamu dari UiTM ini sudah kesekian kalinya dengan berbagai macam kegiatan dan kesepakatan kerjasama dalam bentuk beasiswa pendidikan dan bantuan lainnya.

“Kami sangat bersyukur dengan kunjungan sahabat dari negara tetangga ini, karena perguruan yang terbilang baru dibangun beberapa tahun ini sudah mendapat kunjungan dari negara lain,” ujarnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (17/7).

Ilham berharap kepada sahabat dari Malaysia agar bisa menjadikan Pesantren itu sebagai keluarga. “Jika nanti ingin singgah lagi, kami sangat terbuka, tidak hanya sahabat dari Malaysia saja, jika sahabat-sahabat lain yang berada di Indonesia atau pun diluar Indonesia yang ingin memberikan motivasi kepada peserta didik, baik dalam segi belajar kami persilahkan,” jelasnya.

Baca Juga:  Menlu RI: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Perguruan Islam Daarul Muwahiddin  adalah lembaga Pendidikan Islam berbentuk boarding school (Pesantren) yang bernaung dibawah yayasan waqaf Ibaadurrahman. Pesantren itu didirikan di Padang Panjang oleh ulama dan muballigh muda serta tokoh masyarakat Minangkabau tanggal 1 April 2011 lalu.

Tujuan pendiriannya adalah untuk mendidik dan mengkader generasi Islam menjadi Muslim yang kaffah, berilmu, berwawasan luas dan berakhlaq mulia serta siap berkiprah di tengah masyarakat. Disamping tujuan di atas, Perguruan Islam Daarul Muwahhidiin dibangun untuk membantu kaum Muslimin berekonomi lemah, anak yatim, fakir miskin dan anak-anak muallaf (terutama yang berasal dari kepulauan Mentawai) agar mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas seperti anak-anak pada umumnya.(L/P007/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)