ISESCO Sambut Baik Resolusi UNESCO Tentang Al-Aqsha

Al-Quds, 16 Muharram 1438/17 Oktober 2016 (MINA) – Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization/ ) menyambut baik resolusi untuk Masjid .

ISESCO memuji resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, disingkat ) di Paris yang mengakui Masjid Al-Aqsha adalah situs suci Islam. Demikian yang diberitakan IINA yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

UNESCO memutuskan melalui voting guna menentukan ada tidaknya hubungan dan Masjid Al-Aqsha, termasuk tembok ratapan.

Resolusi itu diusulkan oleh Aljazair, , Lebanon, Maroko, Oman, Qatar dan Sudan, lalu diterima melalui voting pada Kamis (13/10) dengan 24 suara mendukung, 6 menolak, dan 26 abstain.

Baca Juga:  Ismail Haniyeh Tegaskan Hamas Serius Dalam Perundingan

Estonia, Jerman, Lithuania, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat menentang resolusi itu, sementara Cina, Rusia, Meksiko, Afrika Selatan dan Pakistan antara lain sebagai pendukung.

Setelah pemungutan suara, AS juga menyuarakan ketidaksenangannya dengan mengatakan “sangat menentang” resolusi ini.

Sehari setelah keputusan yang mengkritik tajam kebijakan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsha itu dikeluarkan, Israel menghentikan kerja sama dengan UNESCO.

Resolusi itu mengutuk Israel karena membatasi Muslim mendapat akses ke kompleks serta karena polisi dan tentara melakukan serangan di sana.

“Ini merupakan pesan penting kepada Israel bahwa ia harus mengakhiri pendudukannya dan mengakui negara dan Jerusalem (Al-Quds) sebagai ibukotanya dengan situs suci Muslim dan Kristen,” kata Nabil Abu Rdainah, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga:  Pendudukan Israel Larang Pejabat UNRWA Masuki Gaza

Al-Jazeera melaporkan Israel dan Amerika Serikat mengecam keputusan itu.

“Israel sangat marah pada resolusi UNESCO ini karena pada dasarnya membatalkan koneksi Yahudi kepada kompleks Masjid Al-Aqsha,” kata Bernard Smith.

Smith mengatakan, resolusi itu tidak menegaskan Yerusalem (Al-Quds) adalah tempat suci untuk tiga agama Yudaisme, Islam dan Kristen. Namun dalam resolusi mengatakan kompleks Masjid Al-Aqsha adalah tempat suci hanya bagi umat Islam.

“Tidak disebutkan bahwa itu adalah suci bagi orang Yahudi juga. Ini yang membuat marah pemerintah Israel,” katanya.

Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (13/10) bahwa UNESCO telah kehilangan legitimasinya dengan adanya resolusi ini.

“Untuk menyatakan bahwa Israel tidak memiliki koneksi ke Temple Mount dan Tembok Barat adalah seperti mengatakan bahwa Cina tidak memiliki koneksi ke Great Wall of China, atau Mesir tidak memiliki koneksi ke piramida,” kata Netanyahu. (T/P004/P4)

Baca Juga:  Netanyahu: Perang Gaza Tidak akan Berakhir Meski Pertukaran Tawanan Dilakukan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.