Jelang Ramadhan, Masjid Indonesia Tokyo dan Sano Diresmikan

Foto: Kemlu RI

Tokyo, 30 Sya’ban 1438/27 Mei 2017 (MINA) – Masjid Indonesia Tokyo dan Masjid Sano telah diresmikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Mickronesia, Arifin Tasrif pada Jumat, (26/5).

Acara peresmian Masjid Indonesia Tokyo ditandai dengan pemotongan pita di depan pintu utama masjid, disaksikan oleh lebih dari 100 orang warga Indonesia dari Tokyo dan sekitarnya, , demikian keterangan pers Kemlu RI melaporkan.

Selain warga sekitar masjid, acara peresmian ini juga dihadiri perwakilan organisasi Islam dan kemasyarakatan yang ada di sekitar Tokyo, serta perwakilan organisasi keislaman dari negara lain seperti dari Jepang dan Turki.

Penggunaan kedua masjid tersebut bertepatan dengan awal Ramadhan tahun ini sehingga dapat digunakan untuk mendukung kegiatan peribadatan dan syiar Islam di Jepang.

Baca Juga:  Sajeriah Jamaah Haji Tunanetra, 14 Tahun Menanti Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Sebelum keberadaan kedua masjid ini, kegiatan Islami rutin masyarakat muslim Indonesia di Tokyo dilaksanakan di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Inisiatif pembangunan gedung dicetuskan oleh Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang di Tokyo pada tahun 1999. Ketersediaan lahan yang terbatas dan harga lahan yang tinggi menjadi kendala utama pada awal inisiasi pembangunan masjid. ​

Pada tahun 2012, KMII mendapatkan donasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 2 Wakil Presiden RI saat itu, Jusuf Kalla dan Budiono. Surat rekomendasi dari Duta Besar RI untuk Jepang, Muhammad Luthfi dan surat dukungan dari Japan Muslim Association (JMA) juga sangat membantu KMII dalam pengumpulan donasi pembangunan masjid.

Baca Juga:  Ganda Campuran Indonesia Gugur di Semifinal Thailand Open 2024

Proses pembangunan fisik masjid ditandai oleh peletakan batu pertama oleh Duta Besar RI untuk Jepang ketika itu, Yusron Ihza Mahendra pada 11 Juni 2016.

Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid mencapai JPY 188 juta atau sekitar lebih dari Rp 22 miliar.(T/R04/R13/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor: Rudi Hendrik