Trump Tuntut New York Times Minta Maaf

Washington, D.C., MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuntut surat kabar New York Times (NYT) meminta maaf atas artikel tanpa nama penulis atau anonim yang mengkritik gaya kepemimpinan “picik dan tidak efektif” dari sang Presiden.

Times hanya mengatakan bahwa penulis anonim tersebut adalah pejabat pemerintahan senior Trump yang posisinya akan terancam jika identitasnya diketahui. Demikian VOA melaporkan yang dikutip MINA, Jumat (7/9).

Penulis anonim menyatakan bahwa impuls terburuk presiden sering digagalkan oleh stafnya sendiri. Di dalam artikel itu dia juga menulis bahwa, “mungkin merasa nyaman di era yang kacau ini” tetapi perlu orang Amerika tahu bahwa “ada orang dewasa di ruangan itu.”

Baca Juga:  Demo Hentikan Genosida Israel di Gaza Digelar di Seluruh Eropa

Trump menanggapi artikel itu dengan serangkaian komentar setelah dipublikasikan pada Rabu (5/9), termasuk tweet yang menuntut nama surat kabar sebagai sumber permasalahan.

“Apakah yang disebut ‘Pejabat Administrasi Senior’ benar-benar ada, atau hanya kegagalan NYT dengan sumber palsu lain?” Kata Trump di Twitter. “Jika penulis anonim GUTLESS memang ada,Times harus menyerahkanya untuk tujuan Keamanan Nasional kepada pemerintah!”

Tulisan itu ditanggapi tak lama setelah Trump menerbitkan pesan satu kata di Twitter: “TREASON?”.

Pejabat tinggi pemerintahan Trump menyangkal bahwa mereka adalah penulis anonim dari sepotong opini NYT tersebut.

Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, merilis sebuah pernyataan yang mengatakan: “Spekulasi yang ditulis NYT atas nama saya atau Wakil Kepala Deputi saya adalah salah, kami tidak melakukanya,” katanya.

Baca Juga:  13 Negara Surati Israel untuk Hentikan Agresi ke Rafah

Sanggahan lain juga dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Jim Mattis, Duta Besar di PBB Nikki Haley, Menteri Keuangan Steve Mnuchin, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, Menteri Perburuhan Alex Acosta dan Menteri Energi Rick Perry.

Tepat setelah pernyataan mendadak Trump, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengeluarkan pernyataan yang menyebut artikel itu “menyedihkan, sembrono, dan egois,” menggambarkan tindakan itu rendahan dengan apa yang disebut kertas catatan.”

Sanders mengatakan Times harus mengeluarkan permintaan maaf dan menyebut bahwa pempublikasian artikel tersebut dianggap sebagai contoh lain dari upaya media liberal untuk mendiskreditkan Presiden.” .

Adapun mengenai penulis anonim, sekretaris pers menuduh orang tersebut “tidak mengutamakan kepentingan negara, tetapi menempatkan dirinya dan egonya di depan kehendak rakyat Amerika. Pengecut ini harus melakukan hal yang benar dan mengundurkan diri.” tambahnya. (T/Sj/P1)

Baca Juga:  Polisi AS Pukuli dan Tangkap Demonstran Pro-Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf