Taliban Kecam Rencana Trump tentang Palestina

Kabul, MINA – Afghanistan mengecam apa yang disebut Kesepakatan Abad Ini yang diajukan AS Donald Trump untuk perdamaian dan sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hak-hak Palestina.

“Trump mengumumkan Kesepakatan Abad Ini yang menguraikan rencana perdamaian untuk masalah Palestina di mana Masjid Al-Aqsa, Yerusalem timur, lembah Yordania dan tanah-tanah besar Palestina yang direbut, termasuk permukiman ilegal Israel, harus menjadi bagian dari Israel,” kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

Kelompok yang berperang melawan pasukan AS di Afghanistan, saat ini terlibat dengan utusan utama AS Zalmay Khalilzad dalam perjanjian damai di Qatar untuk menemukan cara mengakhiri konflik 19 tahun di Afghanistan. Yeni Safak melaporkan, Kamis (30/1)

Baca Juga:  Pendudukan Israel Larang Pejabat UNRWA Masuki Gaza

Mujahid mengatakan kelompok itu mendukung Palestina, dan mengabadikan Masjid Al-Aqsa sebagai kiblat pertama umat Islam dan Palestina sebagai tanah air yang sah bagi rakyatnya.

“Ketika orang-orang Palestina menyebut rencana perdamaian ini sebagai konspirasi dan proposal bodoh,” katanya.

“Langkah dan rencana yang menyesatkan dan kejam seperti itu hanya akan menuangkan bahan bakar ke api perang di Timur Tengah,” lanjutnya.

Ia memperingatkan dan mendesak negara-negara Islam dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan menolak apa yang disebut kesepakatan yang mempengaruhi seluruh komunitas Muslim.

Beberapa kelompok dan negara, termasuk semua faksi Palestina, Iran, Yordania, Lebanon, Yaman dan Turki, telah mengecam apa yang disebut rencana perdamaian Trump. (T/RS2/P1)

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.