Baitut Tamwil Muhammadiyah Keluarkan Tujuh Rekomendasi

Malang, MINA – Baitut Tamwil Muhammadiyah mengeluarkan tujuh rekomendasi Muhammadiyah Microfinance Summit II 2022 yang telah berlangsung di Kota Batu, Malang, Jawa Timur,

Kegiatan itu berjudul ‘Membangun Kemandirian BTM & Closed Loop Economy Muhammadiyah’. Demikian keterangan tertulis Ketua Induk BTM, Achmad Su’ud, Rabu (29/6).

Ia mengatakan,  tujuh rekomendasi  itu untuk disuarakan menjelang Muktamar Muhammadiyah ke–48 di Solo-Jawa Tengah pada November 2022.

Tujuh rekomendasi tersebut, pertama, untuk terselenggaranya kemandirian dan keadilan ekonomi di Tanah Air perlu implementasi jihad ekonomi konstitusi dengan terselenggaranya distribusi ekonomi yang demokratis dan tidak menyebabkan praktek monopoli serta oligarki.

Kedua, perlunya membangun infrastruktur BTM sebagai kekuatan lembaga keuangan mikro syariah nasional yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan.

Baca Juga:  Pesawat Haji Percikan Api, Kembali ke Bandara Hasanuddin

Ketiga, untuk mengembangkan pilar ketiga Muhammadiyah (bidang ekonomi) di seluruh lini persyarikatan Muhammadiyah, sangat diperlukan grand design berupa blue print pilar ketiga Muhammadiyah dan bisnis dengan menempatkan BTM sebagai salah satu miniatur closed loop economy Muhammadiyah, guna terbangunnya tatanan ekonomi dari, untuk dan oleh Muhammadiyah.

Keempat, mengintensifkan sosialisasi Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) dalam membangun satu PDM satu BTM, dengan cara kolaborasi dan sinergisitas dengan berbagai pihak, baik pemerintah, BUMN dan swasta.

Kelima, selalu mendorong penguatan jaringan BTM primer di seluruh Tanah Air melalui terbentuknya pusat-pusat BTM di berbagai wilayah atau provinsi sebagai Apex Syariah dan kemandirian BTM.

Keenam, di tengah laju modernisasi industri digitalisasi, diperlukan peran BTM sebagai lembaga keuangan mikro syariah untuk selalu mengedepankan kualitas pelayanan prima yang mampu berkembang dan berekspansi.

Baca Juga:  Manajemen BPKS Audensi dengan Pj Gubernur Aceh

Ketujuh, meminta kepada Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MEK–PPM) untuk memperjuangkan kebijakan satu PDM satu BTM dalam keputusan Muktamar Muhammadiyah ke – 48 di Solo – Jawa Tengah nanti.

“Ketujuh rekomendasi inilah yang Insyallah akan kami komunikasikan dengan berbagai pihak baik dengan Persyarikatan, MEK – PPM, pemerintah dan para mitra strategis yang selama ini mendukung Gerakan Microfinance Muhammadiyah,” demikian Ketua Induk BTM. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf