Apa Itu Bom Fosfor Putih yang Dipakai Israel Meneror Jalur Gaza Palestina?

Bom fosfor putih. (Ilustrasi)

Salah satu sorotan penting dalam agresi ke adalah penggunaan bom yang dilarang internasional, terlebih digunakan untuk menyerang pemukiman padat penduduk.

Human Right Watch, organisasi internasional yang menyelidiki dan melaporkan pelanggaran hak asasi manusia membenarkan terjadinya penggunaan bahan kimia terlarang tersebut oleh teroris untuk menyerang Jalur Palestina.

Lembaga itu menyebutkan penggunaan bahan kimia tersebut adalah pelanggaran dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi warga Gaza Palestina.

Apa itu fosfor putih?

Dikutip dari situs World Health Organization (WHO), sebuah lembaga kesehatan menyebutkan, fosfor putih (kadang-kadang disebut kuning) adalah padatan lilin berwarna putih hingga kuning dengan bau seperti bawang putih.

Fosfor putih menyala secara spontan di udara pada suhu di atas 30 °C dan terus terbakar hingga teroksidasi sepenuhnya atau hingga kekurangan oksigen. Pembakaran fosfor menghasilkan asap tebal, putih, dan mengiritasi yang mengandung campuran oksida fosfor.

Fosfor putih digunakan untuk keperluan militer dalam granat dan peluru artileri untuk menghasilkan penerangan, menghasilkan tabir asap dan sebagai pembakar.

Kegunaan industri utamanya adalah dalam produksi asam fosfat, fosfat dan senyawa lainnya. Fosfat digunakan untuk memproduksi berbagai produk termasuk pupuk dan deterjen. Fosfor telah digunakan sebagai rodentisida dan kembang api.

Bagaimana fosfor putih bekerja?

Cara kerja utama dari bom fosfor putih ini adalah dengan menggunakan panas dan api, bukan karena toksisitasnya. Karena itu senjata ini tidak dianggap sebagai senjata kimia, tapi bahan pembakar, sebagaimana disebutkan WHO.

Baca Juga:  Israel Tolak Marwan Barghouti dalam Rencana Pertukaran Tahanan

Dari Jurnal Universitas Syiah Kuala yang berjudul “Tanggung Jawab Kombatan Penggunaan Bom Fosfor Putih dalam Konflik Bersenjata Menurut Hukum Humaniter Internasional”, disebutkan bahwa Zat ini menyala secara spontan saat terjadi kontak dengan udara, menghasilkan asap putih padat.

Karena itu, fosfor putih memiliki keutamaan dalam mengaburkan operasi militer di lapangan. Jenis bahan kimia ini mampu untuk menutupi pergerakan pasukan dan mengganggu optik inframerah dan sistem pelacakan senjata.

Ketika senjata meledak di darat, zona bahaya menjadi lebih terfokus, dan layar asap yang dihasilkan bertahan lebih lama. Ketebalan awan asap fosfor putih juga tergantung pada kondisi atmosfer, sehingga sulit untuk memberikan perkiraan pasti mengenai berapa lama asap tersebut akan bertahan di udara.

Selain itu, fosfor putih juga memiliki potensi sebagai senjata pembakar. Pasukan Amerika Serikat pernah menggunakan fosfor putih selama pertempuran kedua di Fallujah, Irak, pada tahun 2004 untuk memaksa keluar para pejuang yang bersembunyi.

Apa dampaknya bagi manusia?

Seperti dikutip dari situs WHO, fosfor putih berbahaya melalui semua jalur paparan. Efek racun fosfor putih dapat terasa setelah terhirup atau paparan kulit.

Asap dari pembakaran fosfor berbahaya bagi mata dan saluran pernafasan karena oksida fosfor larut dalam uap air membentuk asam fosfat. Efek sistemik mungkin tertunda hingga 24 jam setelah paparan.

Dalam kasus paparan yang parah, efek sistemik yang tertunda dapat mencakup efek kardiovaskular dan kolaps, serta kerusakan ginjal dan hati serta penurunan kesadaran dan koma. Kematian dapat terjadi karena syok, gagal hati atau ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, atau miokardium.

Baca Juga:  UNRWA Prihatin Potensi Serangan Israel di Rafah

Paparan fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar yang parah. Luka bakar ini sangat menyakitkan dan diakibatkan oleh kombinasi cedera termal dan kimia.

Area kulit yang terkena mungkin tampak kekuningan dan mungkin menunjukkan luka bakar nekrotik dengan ketebalan penuh yang dikelilingi oleh jaringan yang terkelupas.

Fosfor putih sangat larut dalam lipid; oleh karena itu, ia dapat menembus jaringan di bawahnya sehingga menyebabkan luka bakar dalam yang penyembuhannya lambat.

Fakta-fakta peting fosfor putih

WHO menyebutkan setidaknya ada 6 fakta penting yang patut diketahui seputar fosfor putih:

1. Fosfor putih adalah zat padat lilin kimia yang biasanya tampak kekuningan atau tidak berwarna, dan beberapa orang menggambarkan baunya menyerupai bawang putih.

2. Ini menyala seketika saat kontak dengan oksigen. Hal ini sering digunakan oleh militer untuk menerangi medan perang, menghasilkan tabir asap dan sebagai pembakar.

3. Sekali tersulut, fosfor putih sangat sulit dipadamkan. Itu menempel pada permukaan seperti kulit dan pakaian.

4. Fosfor putih berbahaya melalui semua jalur paparan.

5. Fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar yang dalam dan parah, bahkan menembus tulang, dan diketahui dapat menyala kembali setelah perawatan awal. Setelah terpapar, prioritasnya adalah menghentikan proses pembakaran.

6. Asap hasil pembakaran fosfor juga berbahaya bagi mata dan saluran pernafasan karena adanya asam fosfat dan fosfin.

Baca Juga:  Bendera Palestina Berkibar di Wisuda Universitas Michigan

Bagaimana aturan penggunaan fosfor putih?

Dikutip dari jurnal yang sama, penggunaan bom fosfor pada konflik bersenjata dilarang oleh Hukum Internasional. Hal tersebut karena efek dari fosfor putih yang sangat berbahaya bagi manusia, seperti dijelaskan sebelumnya.

Aturan mengenai pelarangan penggunaan bom fosfor putih disebutkan dalam pasal 23 ayat 1, 2, dan 4 Konvensi Den Haag 1907. Dalam pasal-pasal tersebut disebutkan para pihak yang bersengketa dilarang menggunakan senjata racun/beracun, membunuh/melukai secara keji, serta menggunakan senjata/peluru yang menimbulkan penderitaan yang berlebihan.

Menurut WHO, fosfor putih bukanlah senjata kimia berdasarkan Konvensi Senjata Kimia (CWC), karena merupakan bahan pembakar dan tidak melalui “aksi kimianya terhadap proses kehidupan” (Pasal II.2 CWC).

Hanya saja, penggunaan fosfor putih dapat melanggar Protokol III (tentang penggunaan senjata pembakar) Konvensi Senjata Konvensional Tertentu (CCCW) dalam satu contoh tertentu: jika digunakan, dengan sengaja, sebagai senjata pembakar secara langsung terhadap manusia di wilayah sipil.

Israel melanggar hukum penggunaan fosfor putih

Selama aksi teror sejak 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah melepaskan beberapa serangan menggunakan fosfor putih. Ternyata, fosfor putih yang digunakan Israel bukan kali pertama.

Menurut catatan Human Right Watch, Israel menggunakan bom fosfor putih sejak beberapa tahun silam. Selama Operation Cast Lead pada 2008 hingga 2009, Israel menembakkan sekitar 200 amunisi fosfor putih ke wilayah Palestina.

Pihak Israel menyebutkan hal itu hanya untuk membuat tabir asap. Namun apapun alasannya, penggunaan senjata terlarang ini jelas-jelas telah melanggar aturan penggunaan bom fosfor putih ini.(A/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.