BERKARYA DENGAN KUALITAS TERBAIK

Oleh Dr. Muhammad Syafii Antonio,M.Ec.*

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ الله يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ

Artinya : “Sesungguhnya Allah sangat senang dengan seorang hamba jika melakukan suatu tugas dilakukannya secara itqan”. (HR Al-Baihaqi dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha).

Dalam terminologi Islam, Itqan berarti doing the job at the best possible quality, melakukan suatu tugas dengan kualitas terbaik.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah teladan terbaik dalam pengembangan diri, teladan terbaik dalam bisnis dan entrepreneurship, teladan terbaik dalam membina keluarga sakinah, teladan terbaik dalam berdakwah, teladan terbaik dalam mengatur urusan sosial, teladan terbaik dalam mendidik, teladan terbaik dalam membangun pranata hukum, teladan terbaik dalam strategi pertahanan.

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Sejak lima belas abad yang lalu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mencanangkan pentingnya kualitas dalam berkarya dan melayani. Karena bisnis adalah proses menjual karya, produk dan jasa. Maka kualitas karya kita akan sangat menentukan maju mundurnya bisnis kita.

Lebih dari itu, kualitas karya kita akan dinilai oleh banyak pihak dengan konsekwensi yang banyak pula. Pihak pertama yang akan menilai karya kita adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pihak berikutnya adalah nasabah dan mitra bisnis, lalu vendor, dunia perbankan, pasar modal, asuransi dan lembaga pembiayaan, lembaga lembaga pemerintah, calon importir luar negeri, lembaga rating, mitra industri, dan tentunya hati sanubari kita sendiri yang tidak bisa dibohongi.

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Itqan adalah doing at the best possible quality. Bekerja secara itqan artinya mencurahkan pikiran terbaik, fokus terbaik, koordinasi terbaik, semangat terbaik dengan bahan baku terbaik. Sehingga insya-Allah hasilnya pun terbaik juga.

Itqan juga memiliki makna professionalisme dan spesialisasi. Seorang dikatakan mutqin jika ia mahir, piawai dan tiada keragunan dengan bidang yang digelutinya. 

Para pelaku bisnis dituntut untuk menemukan ide-ide baru dalam mempertahankan eksistensinya. Ide-ide tersebut mestilah berorientasi kepada keinginan serta kepuasan konsumen. Karena merekalah yang menilai dan melakukan keputusan pembelian. Keputusan mereka untuk membeli sesuatu kepada pihak tertentu, sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan dan kualitas produk yang ditawarkan.

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Allah-lah pada akhirnya yang akan membalas kualitas pekerjaan kita masing-masing.

            وَلِڪُلٍّ۬ دَرَجَـٰتٌ۬ مِّمَّا عَمِلُواْ‌ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُونَ

Artinya : “Orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya.” 
(QS Al-An’am [6] : 132).

(T/R1/IR  /mirajnews.com/syafiiantonio.com).

Dr. Muhammad Syafii Antonio,M.Ec., Penulis, Anggota Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia, Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA.

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor:

Comments: 0