Jakarta, MINA – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek melantik dr. Hasto Wardoyo sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) definitif dalam sebuah prosesi pelantikan bertempat di Kantor BKKBN Pusat, Halim, Jakarta Timur, Senin (1/7).
Sebagai informasi, kursi kepala BKKBN kosong selama enam bulan pascamantan Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty, terlibat kasus korupsi alat KB tahun lalu.
Setelah membacakan dan menyerahkan Surat Keputusan Presiden Joko Widodo terkait pelantikan Kepala BKKBN yang baru, yang sebelumnja menjabat Bupati Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Nila yakin Hasto Wardoyo mampu mencatatkan kinerja-kinerja yang baik sebagai Kepala BKKBN, lembaga strategis terkait penanganan masalah kependudukan.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Kepala BKKBN adalah posisi yang strategis dalam pelaksanaan dan pengembangan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga,” kata Nila.
Ia juga meminta agar pejabat pemerintah bekerja dengan penuh profesional, berkomitmen, bertanggung jawab kepada publik, dan menjauhi korupsi. BKKBN juga diharapkan bisa terus melakukan inovasi-inovasi dan terobosan terkait program penguatan keluarga.
Harapan itu mulai dari mengubah mindset masyarakat, edukasi yang komprehensif mengenai kesehatan reproduksi, menegaskan tentang pembatasan usia perkawinan, hingga menurunkan angka perkawinan dan kelahiran remaja atau anak di bawah umur.
Sementara itu, Hasto mengatakan komposisi penduduk adalah bagian dari struktur pembangunan sehingga harus tetap bagus. Di bawah kepemimpinannya, fokus BKKBN ke depan adalah menghadapi bonus demografi.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Ia mengingatkan penduduk produktif identik dengan penduduk yang konsumtif sehingga bonus demografi yang seharusnya menjadi berkah justru menimbulkam musibah. “Karena itu saya kira fokusnya di situ,” ujarnya.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BKKBN, Hasto merupakan Bupati Kulonprogo yang menjabat sejak 2011 hingga sekarang. Namun menjelang pelantikan sebagai pemimpin BKKBN, ia mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai bupati. Sebelum menjadi Bupati, Hasto dikenal sebagai dokter dan pengusaha bidang jasa kesehatan.
Hasto Wardoyo terkenal karena berbagai inovasinya dalam memimpin Kulonprogo. Pada 2012, untuk mengangkat perekonomian Kabupaten Kulonprogo, Hasto Wardoyo meluncurkan program “Bela & Beli Kulonprogo”.
Berbagai kebijakan lewat program Bela dan Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemisikinan di Kulonprogo, dari 22,54 persen pada 2013 menjadi 16,74 persen pada 2014 (data Bappeda). (L/R11/RI-1)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Mi’raj News Agency (MINA)