Dubes RI: Produk Pangan Halal Dominasi Ekspor Indonesia ke Mesir

Foto: KBRI Kairo

Kairo, MINA – Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, sebanyak 69,81 persen produk Indonesia yang diekspor ke Mesir adalah produk pangan halal.

Hal tersebut Luthfi sampaikan saat mengunjungi Pameran Dagang Tahunan Cairo Food Africa di Egypt International Exhibition Center, Kairo, Mesir yang diikuti oleh 900 perusahaan dari 32 negara, termasuk Indonesia.

Menurut keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo yang diterima MINA, Ahad (17/12), pameran yang berlangsung pada 12-14 Desember 2023 itu, diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Ahmed Samir dan Menteri Suplai dan Perdagangan Dalam Negeri, Ali Moselhi. .

Dalam kegiatan Food Africa, keikutsertaan Indonesia dengan hadirnya perusahaan PT. Golden Coffee Beans yang berkedudukan di Lampung, dan PT Nutrifood Indonesia yang memamerkan produk makanan dan minuman kesehatan.

Baca Juga:  Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT

Dubes RI menerangkan, keikutsertaan Indonesia yang tidak pernah absen dalam Pameran Tahunan Food Africa ini sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kinerja pangsa pasar ekspor produk Indonesia, khususnya makanan dan minuman (mamin) di kawasan Timur Tengah, Afrika dan kawasan Mediterania. Upaya ini untuk tetap mempertahankan posisi pasar produk Indonesia dan mencari peluang potensi baru di kawasan.

Sementara itu, Atase Perdagangan Kairo, M.Syahran Bhakti S menambahkan, pasar Mesir dan  Afrika adalah prioritas strategis bagi tujuan perdagangan Indonesia untuk meningkatkan ekspor hingga US$ 1,5-2 miliar per tahun.

M. Syahran melanjutkan, ekspor produk minyak sawit, kopi, rempah-rempah dan produk pangan halal lainnya mencapai US$ 732,56 juta pada Januari-September 2023 atau menyumbang pangsa pasar sebesar 1,79  persen dari total impor Mesir dari dunia.

Baca Juga:  Pemkot Pekalongan Siapkan Lahan 7,8 Hektar untuk Kampung Nelayan Modern

Produk pangan Indonesia pada Januari- September 2023 diantaranya minyak sawit sebesar US$ 608 juta, biji kopi US$ 71,47 juta, minyak kelapa US$ 22 juta, vegetable fat US$ 14,41 juta, bumbu makanan US$ 5,4 juta, Bubuk kakao US$ 3,9 juta, kelapa parut US$ 2,42 juta, briket arang US$ 1,9 juta, produk perikanan dan hasil laut US$ 1,82 juta, dan produk biji pala sebesar US$ 488 ribu. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf