Gaza, MINA – Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengecam Israel karena mencoba melenyapkan sektor kesehatan di Jalur Gaza yang diduduki, di tengah serangan yang sedang berlangsung terhadap rumah sakit-rumah sakit.
“Apa yang dilakukan pendudukan adalah bagian dari skenario yang dimulai di Gaza utara dari kompleks Shifa,” kata al-Qudra seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/12).
“Menargetkan kompleks medis Nasser adalah bagian dari tindakan pendudukan untuk menghilangkan sektor kesehatan dan akan menjatuhkan sistem kesehatan di Jalur Gaza selatan,” tambahnya.
Pada Ahad (17/12) malam, penembakan tentara pendudukan Israel di bangsal bersalin Rumah Sakit Nasser menyebabkan satu anak Palestina syahid dan tiga orang terluka.
Baca Juga: Hamas: Pemindahan Kedutaan Paraguay ke Yerusalem Langgar Hukum Internasional
Sebelumnya, Kantor kemanusiaan PBB menyebut, Gaza menghadapi bencana kesehatan karena runtuhnya sistem kesehatan dan penyebaran penyakit di tengah serangan Israel yang telah menghantam rumah sakit dan membuat ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
PBB dan kelompok-kelompok bantuan telah membunyikan alarm tentang penyebaran penyakit menular di Gaza. Pengungsian internal 85% dari populasi telah menyebabkan kepadatan di tempat penampungan dan fasilitas hidup sementara lainnya.
“Kita semua tahu bahwa sistem pelayanan kesehatan sedang atau telah runtuh,” kata Lynn Hastings, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan adanya peningkatan tajam pada infeksi saluran pernapasan akut, diare, kutu, kudis, dan penyakit yang menyebar dengan cepat.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Palestina Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
Hastings mengatakan, orang-orang di Gaza harus mengantre berjam-jam hanya untuk mengakses toilet. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel