Makin Banyak Wanita Muslim AS Ikuti Kelas Beladiri

7c9da2ad-b91d-43c0-80c8-db9cdfca0f53Washington, 13 Maret 2016/ 4 Jumadil Akhir 1437 (MINA) – Makin banyak wanita muslim berjilbab khawatir dengan meningkatnya isu anti-Muslim di Amerika Serikat, karena itu mereka mengikuti kelas bela diri,  demikian Internasional Islamic News Agency (IINA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Seorang aktivis hak asasi manusia Muslim, Abdel Hamid, menyelenggarakan  kelas bela diri di seluruh Amerika Serikat akibat makin banyaknya ancaman terhadap wanita Muslim terutama setelah peistiwa di Paris.

Kristin Garrity Sekerci, seorang mualaf Amerika Serikat yang mengikuti kelas bela diri tersebut mengatakan , ia ingin membela diri jika diserang. “Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut,” tuturnya tegas.
Kelompok advokasi Muslim,  Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengatakan, kejahatan anti-Muslim di Amerika Serikat meningkat tiga kali lipat sejak serangan oleh militan di Paris pada bulan November dan penembakan oleh ekstremis di San Bernardino, California, pada bulan Desember.
“Sekitar 80 persen dari korban insiden anti Islam di AS perempuan, ” ujar salah seorang juru bicara CAIR, Ibrahim Hooper.

Baca Juga:  Spanyol Larang Kapal Bawa Senjata ke Israel di Pelabuhannya

The Bridge Initiative mengatakan, setelah  serangan pada Menara Kembar di New York, pada 11 September 2001, Muslim di Amerika Serikat lima kali lebih banyak menjadi korban penyerangan dibandingkan kejahatan rasial  (perbedaan ras / warna kulit). (T/fit/P2)
Mi’raj Islamic News Agency(MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf