MERKEL DITEKAN TERKAIT SPIONASE JERMAN DI TURKI

Pressure Mounting On Merkel

Pressure Mounting On MerkelBerlin, 24 Syawwal 1435/20 Agustus 2014 (MINA) – Seorang anggota senior parlemen , Andre Hahn, mengatakan, Kanselir Angela Merkel, harus segera menjelaskan kepada parlemen apakah dia yang menginstruksikan BND, badan intelijen Jerman untuk luar negeri,  untuk memata-matai Turki yang adalah  negara sekutu Jerman sebagai sesama anggota NATO.

“Organisasi intelijen dikoordinasikan oleh Kanselir Merkel yang memikul tanggung jawab atas apa yang telah terjadi,” kata Hahn kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (20/8).

“Pemerintah harus membuat penjelasan pada sidang Parlemen Federal berikutnya,” katanya.

Hahn adalah anggota senior parlemen dari Partai Kiri yang juga menjabat Wakil Presiden Komite Pengawas Parlemen (PKGr) yang mengawasi kegiatan intelijen Jerman.

Tabloid mingguan Jerman, Der Spiegel, melaporkan pada 16 Agustus lalu, bahwa lembaga intelijen asing BND Jerman telah memata-matai Turki sejak 2009, sehingga mendorong kecaman keras dari pemerintahan Ankara.

Baca Juga:  Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar di Eropa

Media itu juga mengklaim, Jerman secara tidak sengaja menyadap percakapan telepon Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton tahun lalu di Timur Tengah.

Merkel telah menolak mengomentari klaim itu tetapi ia berada di bawah kuatnya tekanan setelah setuju mengirim dokumen rahasia kontroversial kepada PKGr.

Mingguan Der Spiegel mengklaim, dalam dokumen rahasia tertanggal 2009, Pemerintah Jerman secara resmi menargetkan spionase dan memerintahkan BND untuk melaksanakan kegiatan intelijen terhadap Turki. Juga dinyatakan bahwa perintah ini tidak berubah sampai sekarang.

“Dari sudut pandang Turki, ini tidak dapat diterima,” kata Hahn. “Dan juga saya tidak bisa memahami posisi beberapa rekan-rekan dari partai CDU-nya Merkel yang berusaha menunjukkan tindakan ini wajar dengan menyatakan Turki adalah negara bermasalah.”

Baca Juga:  Polisi Bubarkan Paksa Protes Pro-Palestina di Universitas Paris

Seorang anggota parlemen terkemuka Jerman dari partai CDU-nya Merkel, Wolfgang Bosbach, mengatakan, ada “alasan yang tepat” untuk memata-matai Turki. Dia mencontohkan beberapa faktor alasan seperti: kegiatan Partai Pekerja Kurdistan, kelompok-kelompok politik Turki yang beroperasi di Jerman, perdagangan narkoba dan ketegangan di perbatasan Turki dengan Suriah dan Irak, di mana tentara Jerman ditempatkan.

“Di masa lalu Ibu Merkel menekankan bahwa memata-matai antara teman tidak dapat diterima,” kata Hahn mengingat reaksi Merkel tahun lalu ketika  dilaporkan telepon priadi genggamnya disadap Badan Keamanan Nasional AS (NSA). Jerman dan AS adalah aliansi, rekan sesama anggota NATO.

Pemerintah Turki telah mengecam kegiatan mata-mata Jerman di Turki dan menegaskan itu “tidak dapat diterima”.

Baca Juga:  Warga London Memprotes Serangan Israel di Rafah

“Menjadikan negara sekutu sebagai target kegiatan intelijen adalah bertentangan dengan esensi dari aliansi,” kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu pada Senin.

Sumber-sumber diplomatik menyebutkan, Davutoglu membahas klaim itu dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier dalam panggilan telepon, Senin.

Kepala Badan Intelijen Jerman dan Turki sepakat untuk segera bertemu  membahas tuduhan itu.

“Jika benar, kegiatan ini harus diakhiri segera,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan. “Perlu diketahui bahwa masalah ini dapat melukai aliansi antara Turki dan Jerman.” (T/P09/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0