SERANGAN ISRAEL GANGGU MALAM RAMADHAN GAZA

(Fhoto : Press Tv) Serangan Israel Merusak 1 Malam Ramadhan Di Gaza
(Fhoto : Press Tv) Serangan Israel Merusak 1 Malam Ramadhan Di Gaza

Pesawat tempur Israel meraung melayang-layang di atas atap rumah keluarga Ruba al-Zaanein di Jalur Gaza Sabtu malam membuat ibu dari lima anak itu badannya gemetar ketakutan, meringkuk bersama-sama dengan anak-anaknya di salah satu kamar rumahnya.

“Raungan pesawat itu begitu kuat sehingga aku merasa perang baru dimulai di Gaza,” kata al-Zaanein, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

“Sorak-sorai merayakan kedatangan bulan suci Ramadan, anak-anak menangis,” keluhnya. Menjelang sabtu malam atau Ahad dini hari yang luar biasa hampir 1,8 jiwa warga Gaza merayakan kedatangan bulan suci Ramadhan.

Baca Juga:  Empat Kapal Tentara AS Kandas di Dekat Dermaga Apung Gaza

Sementara umat Islam di bagian dunia lainnya merayakan kedatangan Ramadhan, warga gaza dalam ketakutan melakukan ibadah puasa, penduduk Gaza menggigil di bawah serangan Israel.

Israel melancarkan serangan berulang-ulang terhadap Gaza semalam, merampas keceriaan warga saat menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan di wilayah penduduk Muslim lainnya di dunia.

“Suara pesawat Israel itu menakutkan,” kata Basmala Abdurrahman 9 tahun.
Bahkan dengan itu, gadis kecil menantang ketakutannya dan antusias membawa lentera warna-warni di tangannya dan menuju

Masjid di daerah itu dimana warga Gaza berdoa untuk mengakhiri agresi Israel. “Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa Allah akan menyelamatkan Gaza jika kita berdoa di masjid,” kata Abdurrahman.

Baca Juga:  Fadli Zon Dukung Mahkamah Pidana Internasional Tangkap Netanyahu

Di dalam masjid orang berdiri, membungkuk, dan bersujud dalam kesalehan dan berharap bahwa pesawat gemuruh di atas kepala mereka tidak akan merusak khusyuan dalam ibadah Ramadhan.

Takut

Sementara anak laki-laki berdoa di masjid-masjid, beberapa perempuan aktif mempersiapkan makanan sahur untuk keluarga.
Salma Hemeid bekerja mati-matian untuk mengontrol ketakutannya dapat menyiapkan makanan anak-anak dan suaminya.

“Saya berharap bahwa makanan akan menjadi satu khusus,” Hemeid, (42 tahun). “benar-benar tangan ini diikat oleh ledakan dan pecahan peluru di mana-mana,” tambahnya.

Malam itu sangat suram bagi Rasha Naeem, seorang ibu dari tujuh anak, yang harus bekerja keras untuk menghilangkan ketakutan anak-anaknya yang terbangun oleh suara pesawat Israel. “Kami di Gaza mengalami  saat-saat yang mengerikan setiap malam,” kata Naeem.

Baca Juga:  Fenomena Hedonisme

“Apakah kita cukup diam kita tinggal di blockade Israel selama bertahun-tahun?” tanyanya. Gaza telah diblokade oleh Israel sejak tahun 2006. (T/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Comments: 0