WAMENHAN: INDONESIA BUTUH 60 RUDAL

Rudal C-705 buatan Cina (Gambar: Jakarta Greater)
Rudal C-705 buatan Cina (Gambar: Jakarta Greater)

Beijing, 1 Dzulqaidah 1435/26 Agustus 2014 (MINA) – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia membutuhkan sekitar 60 unit peluru kendali (rudal) jarak sedang untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut.

“Kita memerlukan sekitar 60 unit untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut,” katanya Selasa (26/8) kepada Antara di Beijing yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan, salah satunya dalam produksi bersama rudal C-705 yang disertai alih teknologi.

“Sehingga nantinya kita sudah dapat memproduksinya sendiri, tanpa harus menunggu seluruh rudal dapat kita beli,” kata Sjafrie.

Saat ini TNI Angkatan Laut sedang mengembangkan dua ship set sistem rudal C-705 dan akan dipasangkan di beberapa KCR, yang kini dalam proses di beberapa dockyard.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik dalam ajang Zhuhai Airshow ke-7 pada 2008. Rudal itu merupakan pengembangan dari C-704 dan bentuknya menyerupai miniatur rudal C-602.

Dibandingkan generasi sebelumnya C-705 hadir dengan beberapa peningkatan seperti pada elemen hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru membuat jangkauan rudal yang sebelumnya hanya 80 kilometer menjadi mampu hingga 170 kilometer.
Kapal Cepat Rudal (KCR)

Akhir Mei yang lalu, PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan proyek alat utama sistem persenjataan pesanan TNI-AL, yakni Kapal Cepat Rudal 60 meter (KCR-60M). Kapal dengan nomor produksi W00273 itu mengusung nama KRI Sampari-628.

Saat itu, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kapal itu untuk memperkuat armada TNI-AL dalam patroli laut mengamankan NKRI.

Serah terima KCR-60M pertama itu merupakan bagian dari rangkaian rencana strategis Kementerian Pertahanan dalam memperkuat alutsista matra laut hingga tahun 2024. Mulai tahun 2010-2024, Kemenhan akan memesan 16 unit KCR-60M dan 16 unit KCR-40M.

Selain KCR-60M KRI Sampari-628, PT PAL juga menggarap dua unit lainnya, yakni KCR-60M KRI Tombak-629 dan KCR-60M KRI Halasan-630.

KCR-60M memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 60 meter, panjang garis air 54,82 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, berat muatan penuh 460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, jelajah 20 knot dan maksimal 28 knot, jumlah penumpang 55 orang, ketahanan berlayar sembilan hari dan disokong mesin pendorong 2×2.880 kw.

Setiap unit kapal dilengkapi dengan persenjataan meriam dan dua peluru kendali jenis C705 dan C802 buatan Cina dengan jarak tembak 140 kilometer. Purnomo yakin kapal ini cukup canggih dan mampu menjadi andalan matra laut saat operasi maritim. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Comments: 0