Indonesia Gelar Konferensi Lembaga Bantuan Kemanusiaan di Jakarta

Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir, membuka secara resmi kegiatan Regional Conference on Humanitarian Assistance di Jakarta (foto:dok/Kemlu RI)

Jakarta, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir, membuka secara resmi kegiatan Regional Conference on Humanitarian Assistance di Jakarta, pada Kamis (8/8) yang diikuti oleh 17 negara di kawasan, 5 organisasi internasional dan 17 lembaga swadaya masyarakat di bidang kemanusiaan.

Menurut siaran pers Kemlu RI, Jumat (9/8), konferensi tersebut merupakan inisiatif Indonesia untuk mendorong penguatan pemajuan kepemimpinan diplomasi kemanusiaan Indonesia di tingkat kawasan dan global.

Hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menjadikan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan sebagai salah satu prioritasnya..

Dalam sambutannya Fachir menyatakan, dalam mengatasi isu kemanusiaan yang bersifat multi-dimensional, diplomasi track 1.5 diperlukan dalam melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, untuk memperoleh skema kerjasama dan solusi yang tepat.

Baca Juga:  Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Tewas

Fachir juga menyampaikan, diplomasi kemanusiaan, khususnya terkait isu pemberian bantuan kemanusiaan, merupakan agenda yang diprioritaskan oleh Pemerintah Indonesia, sebagaimana telah diatur di dalam konstitusi nasional.

Mengangkat tema “Enhancing Humanitarian Actions in South-East Asia“, konferensi ini merupakan pertemuan dan platfom pertama yang secara resmi melibatkan aktor kemanusiaan negara dan non-negara di kawasan Asia Tenggara (1,5 track diplomacy.

Mereka duduk bersama dan berdiskusi mengenai bantuan kemanusiaan, mengatasi tantangan saat penyampaiannya, dan merekomendasikan solusi terbaik dalam menghadapi potensi terjadinya krisis kemanusiaan di masa depan.

Terdapat lima isu utama yang telah dibahas oleh para peserta konferensi selama dua hari tersebut, yakni mengenai pemberdayaan aktor kemanusiaan di tingkat nasional dan lokal, kerja sama dan kolaborasi multi-sectoral dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan, pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal, terutama perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan orang tua.

Baca Juga:  AWG Adakan Pameran Pojok Baitul Maqdis di Wonogiri

Selanjutnya mengenai aspek keberlanjutan dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan, yang mendukung transisi dari fase tanggap darurat ke fase pembangunan, perlindungan aktor kemanusiaan dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan. (R/Sj/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rana Setiawan