Tangkap Sejumlah Tokoh Palestina, Israel Disebut Ingin Cegah Persatuan

Ramallah, MINA – Anggota parlemen Palestina, Fathi Qar’awi menegaskan, aksi penangkapan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Palestina merupakan upaya Israel mencegah persatuan Palestina.

Dalam keterangan persnya, Qar’awi menegaskan, pertemuan para sekjen faksi Palestina merupakan langkah pendekatan internal, dan persiapan agenda persatuan menghadapi penjajahan, menggagalkan proyek permukiman, aneksasi dan pencaplokan wilayah.

Menurut Qar’awi, Israel berupaya mendahului peristiwa yang mungkin terjadi, di tengah banyaknya peristiwa yang menerpa persoalan Palestina.

Beberapa waktu belakangan ini, media Israel menyebutkan bahwa pihak keamanan memberikan peringatan dini kemungkinan adanya sejumlah peristiwa di Tepi Barat, sebagai respon atas deal of century dan rencana aneksasi Israel.

Qar’awi menegaskan, langkah normalisasi Arab yang dilakukan Emirat dan mendapat dukungan Saudi, memberikan lampu hijau bagi Israel untuk memperluas proyek permukiman Zionis, dan mengintervensi hak-hak Palestina dan mencaploknya.

Baca Juga:  Hari Nakbah ke-76, Akhir Hegemoni Zionis Israel

Israel berupaya menebar racunnya dalam beberapa hari terakhir, untuk menggagalkan langkah pendekatan internal Palestina, antara faksi-faksi Palestina, utamanya pendekatan antara gerakan Hamas dan Fatah.

Pertemuan para sekjen faksi-faksi Palestina dan langkah pendahuluan lainnya, serta agenda persiapan bersatu melawan penjajah lewat perlawanan rakyat, menggagalkan proyek permukiman zionis dan aneksasi wilayah, semuanya banyak mengganggu penjajah Israel, ungkap Qar’awi.

Tokoh Hamas ini menyerukan untuk mempererat hubungan dan saling mendekat, sebagai respon atas pelanggaran penjajah.

Pasukan penjajah Israel pada Senin (7/9) malam melancarkan aksi penangkapan terhadap para pimpinan dan kader Hamas di Hebron.

Mayoritas mereka merupakan eks tawanan Israel, termasuk dua orang anggota parlemen Palestina, Nayef Rajub dan Mohammad Ismail Al-Thal, serta pimpinan Hamas Abdul Khaliq Natasyah dan lebih dari 35 orang warga Palestina lainnya. (T/R2/RS1)

Baca Juga:  Tanggapi Aksi Mahasiswa, Harvard University Pertimbangkan Divestasi dengan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: illa