Konflik Maluku Tenggara, MUI Nyatakan Apapun Kerusuhannya Harus Diselesaikan dengan Damai

Jakarta, MINA – Terkait konflik antara warga Desa Elath dan Desa Bombay di Maluku Tenggara, Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyatakan apapun bentuk kerusuhannya harus diselesaikan dengan damai.

“Kita ingin negeri ini aman dan damai. Jangan dibawa-bawa kepada masalah agama. Sebab, kalau hal itu terjadi maka masalah yang tadinya kecil bisa menjadi besar dan kalau sudah seperti itu nanti penyelesaian masalahnya akan menjadi semakin rumit,” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (14/11).

Menurutnya, permasalahan ini menjadi kewajiban bagi semua masyarakat termasuk pemerintah tentunya untuk mencegah supaya kerusuhan tersebut cepat berlalu.

“Semua pihak agar dapat mengendalikan diri dan jangan melakukan hal-hal yang semakin memperkeruh suasana. Kita harapkan karena negara kita negara hukum maka yang bersalah tentu harus ditindak,” kata dia.

Baca Juga:  Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Tewas

Lanjut katanya, jangan sampai terjadi mereka yang bersalah tersebut dibiarkan bebas seperti orang yang tidak bersalah. Jika hal seperti itu yang terjadi maka hal demikian tentu akan bisa membuat suasana menjadi semakin keruh. “Dan tentu saja kita tidak mau hal tersebut terjadi,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun meminta masyarakat jangan terprovokasi dengan bentrok antarkelompok warga di Kecamatan Kei Besar. Ia menegaskan bahwa bentrok antarkelompok warga itu bukan merupakan konflik agama.

“Disampaikan dengan tegas bahwa insiden pertikaian yang terjadi pada Sabtu 12 November 2022, tidak ada kaitannya dengan pertikaian agama,” kata Thaher Hanubun, di Langgur, Ahad (13/11).

Baca Juga:  Mendag Zulkifli Hasan di APEC: Ekosistem Saling Menguntungkan

Pada Sabtu (12/11), telah terjadi insiden pertikaian yang melibatkan dua kelompok masyarakat di Pulau Kei Besar, yakni antara kelompok masyarakat di Ohoi (Desa) Bombay dan Ohoi Elat yang kemudian menyebar ke beberapa desa lainnya.

Pemicu bentrok adalah sengketa lahan yang akhirnya mengakibatkan jatuh dua korban jiwa, puluhan luka-luka, dan kerusakan di beberapa desa. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf