Al-Quds Malaysia Adakan Pertemuan Ulama Bela Al-Aqsa

Kuala Lumpur, MINA – Yayasan Al-Quds cabang Malaysia Jumat (29/9) mengadakan pertemuan mufakat para ulama, khatib dan penceramah dilanjutkan dengan konferensi pers sebagai bagian dari kegiatan Panggilan Ulama Bangsa untuk Melawan Agresi Masjid Al-Aqsa bersamaan secara serentak di sejumlah negara saat ini untuk menyampaikan sikap para ulama dan mendukung para murabitin yang berjaga di Al-Aqsa.

Perwakilan dari lembaga keulamaan dan tokoh dakwah  berpartisipasi sebagai berikut, Sekretariat Dewan Ulama Asia, Persatuan Ulama Muslim cabang Malaysia, Syekh Dato’ Seri Ahmad Awang, Ketua Aliansi Masjid Internasional untuk Pembela Al-Aqsa (Manar), kantor Dakwah di Helwan, dan khatib Syekh Muhammad Luqman Ridwan, Ketua Organisasi Biduli Insan, Dr. Abdul Latif Ibrahim, perwakilan Dewan Penasihat Organisasi Islam Malaysia (MAPIM).

Baca Juga:  Mesir Tolak Usulan Israel Soal Perlintasan Rafah

Mereka semua menyatakan penolakan dan kecaman mereka terhadap pelanggaran Zionis di Al-Aqsa.

Ketua Pegawai Eksekutif Yayasan Al-Quds Malaysia, Dr. Sharif Abushammala menjelaskan, keseriusan dan bahayanya penyerangan dan praktik ritual Yahudi di Al-Aqsa, seperti meniup terompet Yahudi dan mengenakan pakaian pendeta, demikian Palinfo.

Sebab hal ini merupakan bukti kontrol dan kedaulatan atas masjid tersebut. Kewaspadaan umat Muslim dan seluruh pejuang kemerdekaan harus terus-menerus digaungkan dan perlunya tidak menoleransi praktik-praktik Yahudi.

Para peserta mengapresi para penjaga masjid Al-Aqsa dan perjuangan mereka, serta menekankan pendirian dan dukungan mereka terhadap saudara-saudara mereka yang setia di Al-Aqsa dan Al-Quds.

Para peserta menyerukan kepada pemerintah Malaysia, dan pemerintah negara-negara Arab dan Islam, untuk memboikot pemerintah pendudukan Zionis, mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa, dan menghentikan agresi ini.

Baca Juga:  Mantan Mossad: Ekonomi Israel Runtuh dan Kalah Perang di Gaza

Syekh Dato Wira Abdul Ghani Syamsuddin, Kepala Sekretariat Majelis Ulama Asia, meminta para ulama, para khatib di Malaysia dan dunia Islam untuk mengambil peran utama mereka dalam menyadarkan bangsa-bangsa tentang bahaya yang terjadi di Al-Aqsa. Al-Aqsa adalah hak mereka dan peran mereka adalah untuk melindungi dan mempertahankannya.

Syekh Wan Sabki Wan Salleh, Ketua Persatuan Cendekiawan Muslim cabang Malaysia mendesak Kementerian Pendidikan Malaysia untuk memasukkan sejarah Palestina dan perjuangannya dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Syeikh Ahmed Awang menyerukan dikeluarkannya deklarasi internasional untuk melindungi Al-Aqsha apa pun alasannya, untuk mengingatkan Israel dan para pemukim bahwa Al-Aqsha adalah garis merah bagi seluruh umat Islam. (R/R4/P1)

Baca Juga:  WHO: Tak Ada Pasokan Medis yang Diterima di Gaza Selama 10 hari

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf