Kemendikbudristek Lepas 16.757 Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Rabu (23/2) melepas 16.757 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan 3, tahun 2022.

Para mahasiswa ini berasal dari 500 perguruan tinggi dan akan ditugaskan ke 3.000 sekolah dasar (SD) dan 900 sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Indonesia. Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD dan SMP yang terdampak pandemi terutama melalui peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjelaskan, Kampus Mengajar merupakan suatu gagasan kurikulum baru yang yang berfokus pada literasi dan numerasi dan penguatan profil pelajar Pancasila.

Baca Juga:  Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM Hingga 2026

Latar belakang diusungnya kurikulum ini yaitu untuk memulihkan adanya learning loss yang dialami oleh siswa/i akibat pandemi. Oleh karena itu, mahasiswa peserta Kampus Mengajar tahun ini diberikan tantangan untuk berkolaborasi dengan tenaga pendidik di daerah untuk memaksimalkan penyelenggaraan kurikulum ini.

“Dengan terlibatnya mahasiswa dalam program ini, diharapkan adik-adik siswa bisa mendapat pembelajaran yang jauh lebih berkualitas, merdeka, dan dapat mengejar ketertinggalan selama pandemi,” katanya.

Nadiem menambahkan, program MBKM dirancang untuk melatih kepemimpinan mahasiswa dengan menghadapi tantangan di luar kampus dan mendorong mahasiswa untuk menjawab permasalahan di lingkungan baru.

“Teruslah belajar di lingkungan yang baru. Calon pemimpin bukan hanya yang pintar dan IPK-nya tinggi, tapi yang terbuka dan belajar dan menantang dirinya,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenparekraf Fokus Wujudkan Pariwisata Berkualitas

Nadiem pun berharap agar mahasiswa bisa memanfaatkan program ini sebagai ruang merdeka untuk mendarmabaktikan kompetensi, kecakapan, serta ilmu pengetahuan yang mahasiswa miliki selama ini dengan seluruh passion untuk mewujudkannya dalam karya yang nyata.

Di samping itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam mengatakan, program Kampus Mengajar sudah memiliki tiga angkatan. Angkatan 1 dan 2 di tahun 2021, Kemendikbudristek telah mengirimkan lebih dari 30 ribu mahasiswa ke seluruh penjuru nusantara untuk mengajar anak-anak Indonesia.

Pada Kampus Mengajar angkatan ketiga ini, peserta mahasiswa akan ditugaskan secara lintas wilayah, sehingga tidak selalu berada di wilayahnya masing-masing. Hal ini diharapkan akan memperkuat rasa kebinekaan di dalam diri mahasiswa.

Baca Juga:  RUU Penyiaran Harus Tampung Aspirasi Masyarakat dan Media

“Selain adik-adik memperkuat passionnya sebagai guru, rasa cinta dan wawasan tentang tanah air yang sangat indah dan sangat luar biasa ini akan semakin kental. Semangat lintas budaya, mengenal adat istiadat daerah, dan kemampuan untuk membawa diri di lingkungan baru akan menjadi kompetensi yang sangat penting bagi adik-adik mahasiswa,” kata Nizam.(R/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)