ORGANISASI WARTAWAN: 60 WARTAWAN TEWAS PADA 2014

Beberapa wartawan yang sedang meliput di daerah konflik. (Foto: AA)
Beberapa wartawan yang sedang meliput di daerah konflik. (Foto: AA)

New York, 2 Rabi’ul Awwal 1436/24 Desember 2014 (MINA) – Sedikitnya 60 wartawan tewas di lokasi tugasnya pada tahun 2014, termasuk 17 wartawan yang meninggal akibat meliput langsung perang saudara di Suriah, Komite Perlindungan Wartawan mengatakan dalam laporan tahunannya yang diterbitkan Selasa kemarin.

Organisasi wartawan yang berbasis di New York itu mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kematian sedikitnya 18 wartawan lainnya untuk menentukan apakah mereka meninggal terkait dengan tugasnya, Anadolu Agency melapoekan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Angka-angka terbaru menunjukkan korban tewas wartawan dari perang saudara Suriah adalah 79 orang sejak konflik dimulai pada Maret 2011.

Baca Juga:  Banjir Kembali Melanda Afghanistan, 50 Orang Tewas

Hampir setengah dari semua jurnalis yang tewas di tahun 2014, meninggal di Timur Tengah.

Dari jumlah keseluruhan pada 2014, persentase yang sangat tinggi dari korban adalah wartawan internasional.

Empat belas korban adalah anggota pers internasional, dibandingkan hanya enam orang pada tahun 2013.

Laporan itu juga mengatakan, setidaknya empat wartawan dan tiga pekerja media tewas saat meliput 51 hari serangan militer Israel di Jalur Gaza pada Juli dan Agustus, di mana lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas.

Pada 9 Juli, seorang sopir Media 24 di Gaza tewas ketika mobilnya, yang ditandai stiker besar bertuliskan “TV”, terkena serangan Israel.

Sementara itu, setidaknya lima wartawan dan dua pekerja media di Ukraina, tewas pada tahun 2014, menjadi pembunuhan yang pertama terkait jurnalisme di negara itu sejak 2001.

Baca Juga:  Banjir Kembali Melanda Afghanistan, 50 Orang Tewas

Komite Perlindungan Wartawan mulai menyusun catatan mengenai kematian yang berhubungan dengan jurnalisme sejak tahun 1992. Menurut catatannya, Irak, Suriah dan Filipina menjadi negara paling mematikan bagi wartawan tahun itu. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Comments: 0