AS TEMUI AL-SISI MESIR, TEKANKAN DUKUNGAN EKONOMI DAN POLITIK

Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi dengan delegasi kongres AS  di Heliopolis. Foto: Ahram
Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi dengan delegasi kongres AS di Heliopolis. Foto: Ahram

Kairo, 8 Dzulqo’dah 1435/3 Agustus 2014 (MINA) –  Rombongan delegasi AS bertemu dengan Presiden terbaru Mesir Abdul Fattah al-Sisi, di istana presiden di Heliopolis Mesir, menekankan dukungan negara paman Sam untuk Mesir.

Delegasi AS yang juga mengunjungi Yordania, Israel, Mesir dan Maroko, menyatakan dukungan ekonomi dan politik bagi Mesir,  serta memuji upaya  negara piramid mencapai kondisi “stabilitas” di  dalam negeri, meskipun demontrasi dan bentrokan masih kerap terjadi sejak 2012 hingga hari ini.

Mereka juga telah menyetujui pasokan helikopter Apache ke Mesir,  menekankan kedua negara menghadapi “terorisme dan ekstremisme” yang sama selama ini, Egypt Independent yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Delegasi Kongres AS  dipimpin oleh Howard McKeon, ketua Komite Layanan Bersenjata (partai Republik), dan anggota kongres Jeff Miller, Mike Conaway, Vicky Hartzler, Chris Stewart, Bradley Bayern, Steven Palazzo dan Eric Swalwell (Demokrat), di samping kuasa usaha kedutaan Besar AS di Kairo, David Ranz.

Menanggapi pertanyaan tentang Semenanjung Sinai terkini, di mana  militer Mesir tengah memerangi  militan di sana, Al-Sisi meyakinkan pada delegasi bahwa tentara Mesir mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan warganya di sana.

Al-Sisi berencana  melakukan kunjungan pertamanya sebagai presiden ke Amerika Serikat pada September mendatang guna berpartisipasi dalam pertemuan ke-69 Majelis Umum PBB.

Hubungan antara AS dan Mesir telah goyah sejak  militer (saat itu di bawah Al-Sisi sebagai kemenhan)  menggulingkan presiden pertama demokrasi Mesir pada 2012.  AS sebagai negara penjunjung tertinggi demokrasi di dunia, mendukung penggulingan presiden demokrasi Mesir, dan  secara diam-diam merestui perpindahan kursi kepresidenan kepada Al-Sisi.

Aksi penggulingan yang disebut para aktivis Mesir sebagai kudeta ini, menimbulkan protes rutin berkepanjangan sejak 2012 hingga hari ini, menuntut pembebasan presiden terguling Muhamad Mursi dan ribuan aktivis lain yang ditangkap pada saat melakukan demo.

Dalam menangkal demo yang terus terjadi, pemerintah memberlakukan Undang-Undang pembatasan demo di Mesir yang menuai banyak kritik.(T/R04/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Comments: 0