TURKI-PERANCIS SEPAKAT TINGKATKAN KERJA SAMA ANTI TEROR

Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve berjabat tangan saat konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di Ankara. (Gambar: AFP)
Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve berjabat tangan saat konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di Ankara. (Gambar: AFP)

Ankara, 4 Dzulhijjah 1435 H/ 28 September 2014 M (MINA) – Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan, Turki dan Perancis sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam bidang anti-terorisme dan intelijen.

“Memerangi kegiatan teroris harus menjadi tujuan kita bersama dan kita perlu meningkatkan kerjasama dan komunikasi dalam hal ini,” katanya saat konferensi pers di Ankara, kemarin, setelah pertemuan dengan mitranya dari Turki, Efkan Ala. Hurriyet melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Baca Juga:  Presiden Iran Alami Kecelakaan Helikopter di Azerbaijan Timur

Cazeneuve mengatakan, mereka berusaha untuk lebih memperdalam hubungan antara departemen intelijen dan keamanan kedua negara dalam rangka memerangi terorisme.

Dia menambahkan,”Kami juga membahas isu ekstradisi aman warga negara Perancis yang tersangka teroris,” mengacu pada isu baru-baru ini terkait serah terima tiga warga negara Prancis yang diduga ikut dalam pertempuran di Suriah.

Tiga warga negara Perancis, yang ditangkap di Turki, Agustus silam pada “pelanggaran residensi,” dideportasi ke Prancis 24 September lalu, tiga orang tersebut kembali menghindari penangkapan oleh polisi Prancis ketika mereka mendarat di Marseille.

“Salah satu di antaranya adalah saudara ipar dari Mohamed Merah, yang diduga telah bertanggung jawab untuk peristiwa penembakan Maret 2012 di Toulouse, barat daya negara itu,” kata salah satu dari pengacara mereka, Pierre Le Bonjour.

Baca Juga:  Elon Musk Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali

Turki yang berbatasan dengan Suriah, beberapa dari mereka yang mendaftar dengan kelompok-kelompok militan Suriah telah menggunakan Turki sebagai jalan masuk.

“Turki selalu memerangi organisasi teror dan militan asing. Sampai hari ini, 6.620 orang dari 81 negara telah dilarang masuk ke Turki, sedangkan 1.012 lainnya dari 73 negara telah dideportasi,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala.

Dia menambahkan,”Namun, kami berharap negara-negara internasional untuk mencegah pejuang asing meninggalkan negara mereka, Turki dan Perancis sepakat untuk bekerja sama lebih efektif dan untuk memungkinkan ‘minimum error ‘dalam perang melawan terorisme.

Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, Menteri Dalam Negeri, Cazeneuve, akan berusaha untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Turki selama perjalanan ke Ankara sesegera mungkin.(T/P011/R11)

Baca Juga:  Polisi AS Pukuli dan Tangkap Demonstran Pro-Palestina

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Comments: 0