Viral Video Polisi Israel Berlutut di Leher Pria Palestina

Yousef Adi (36) korban pemukulan polisi Israel. (dok. News 4Jax)

Al-Quds, MINA – Video Pria Palestina Kamis (8/9) dibaringkan telungkup dengan seorang polisi Israel berlutut di lehernya,  menjadi viral, insiden mirip yang dialami George Floyd di AS beberapa waktu yang lalu.

Dikutip dari Press TV, rekaman video yang beredar daring menunjukkan Yousef Adi berbaring telungkup saat seorang polisi Israel menekan lehernya menggunakan lutut. Pria itu terlihat berdarah di hidungnya saat petugas polisi memborgolnya.

Polisi kemudian menyeret Adi yang tampak tidak sadarkan diri.

Pria berusia 36 tahun itu mengatakan, dia diserang pada hari Kamis (8/9) saat menuju ke Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Yerusalem yang diduduki dengan semua izin Israel yang diperlukan untuk memasuki kota.

Baca Juga:  Al-Qassam Tewaskan 15 Tentara Zionis di Timur Rafah

Adi, yang bekerja sebagai teknisi di Palestine TV, mengatakan, petugas menahannya secara sewenang-wenang, menyeretnya ke dinding dan mulai memukulinya.

“Saya tidak melakukan apa-apa selain berteriak kepada mereka untuk meninggalkan saya sendiri dan menjauh dari saya,” kata Adi seperti dikutip The Associated Press, Ahad.

“Tapi kemudian lebih banyak polisi datang dan mulai memukuli saya di mana-mana di tubuh saya,” tambahnya.

Adi mengatakan pada hari Kamis, serangan itu membuat hidungnya patah dan dahinya yang luka membutuhkan empat jahitan.

Insiden itu adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina. Polisi Israel mengklaim bahwa mereka telah menggunakan “kekuatan yang masuk akal” karena “perilaku kekerasannya.”

Baca Juga:  Mahkamah Internasional Minta Israel Beri Informasi Soal Zona Evakuasi Gaza

Beberapa pengguna media sosial membandingkan insiden itu dengan Floyd, seorang Afrika-Amerika, yang meninggal pada Mei 2020 setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama lebih dari sembilan menit dalam penangkapan. Kematian pria tak bersenjata dalam tahanan polisi itu memicu protes massal, tidak hanya di AS tetapi di seluruh dunia.

Adi mengatakan pada hari berikutnya, dia didenda 500 shekel (sekitar $150) dan untuk sementara dilarang memasuki Al-Quds.

“Saya masih menderita rasa sakit,” katanya. “Anak-anak saya, setelah melihat video, bangun di malam hari menangis … Saya perlu operasi di hidung saya. Siapa yang akan membayarnya?”

Rezim Israel menduduki Tepi Barat, termasuk al-Quds Timur, dalam perang yang didukung Barat pada tahun 1967. Sejak itu, Israel telah memenuhi wilayah itu dengan ratusan permukiman ilegal yang menampung ribuan pemukim Yahudi.

Baca Juga:  Al-Qassam Hancurkan 100 Kendaraan Tentara Israel dalam 10 Hari

Lebih dari 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 230 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel di Tepi Barat dan Al-Quds Timur.

Semua permukiman Israel adalah ilegal menurut hukum internasional. Dewan Keamanan PBB telah mengutuk kegiatan permukiman Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: sajadi